
Selain Taman Nasional Komodo, ada Amazon, Halong Bay, Iguazu Falls, Jeju Island, Puerto Princesa Underground River, dan Table Mountain. Mereka menyingkirkan 21 destinasi wisata alam lainnya yang masuk dalam jajaran finalis dan turut bersaing memenangi voting.
Wagub NTT, Esthon Foenay, mengaku terharu. “Puji Tuhan, masuknya komodo dalam tujuh keajaiban dunia merupakan kebanggaan bagi Indonesia,” kata Esthon.
Esthon mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk bersama-sama memajukan NTT dengan menjadikan komodo sebagai ikon. "Untuk mempercepat pelayanan pariwisata sekaligus meningkatkan kesejahteraan rakyat,” ujarnya.
Terpilihnya komodo sebagai calon kuat New7Wonders, perlu diikuti dengan perubahan sikap yang ramah lingkungan guna menjaga ekosistem yang ada, sehingga ancaman kepunahan komodo dapat dihindari.
“Masyarakat NTT memberikan apresiasi bagi bangsa Indonesia dan tentunya mantan Wapres, Jusuf Kalla yang begitu bersemangat. Komodo menang Indonesia senang. Terima kasih untuk seluruh masyarakat Indonesia," katanya.
Duta besar Komodo, Jusuf Kalla (JK) didampingi pengusaha perminyakan dan pemilik Medco Group, Arifin Panigoro dan Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofjan Wanandi, serta Ketua Pendukung Pemenangan Komodo (KP2K), Emmy Hafild di Marley Cafe, Lantai Mezanine Energy Tower, SCBD, Jakarta, Sabtu, 12 November kemarin, menyampaikan terimah kasih kepada seluruh masyarakat yang telah mendukung Pulau Komodo.
JK juga mengatakan jika data SMS diaudit oleh auditor Internasional, bukan panitia new seven wonders. "Komodo menjadi salah satu ikon N7W, tentunya tidak lepas dari dukungan semua pihak, media, para duta dan masyarakat. Terimah kasih atas dukungannya," ujarnya.
Namun JK dan bersama panitia P2K enggan membocorkan angka pasti dukungan yang masuk. Menurutnya, dukungan terhadap Komodo berasal dari berbagai negara, sekira 200 juta SMS. "Kenapa jumlah pastinya dirahasiakan. Semuanya sama baiknya karena tidak ada 7 nomor 1 atau 7 nomor 2. Supaya tidak ada yang tersinggung, jadi semua satu kelas," lanjut JK.
Emmy Hafild yang ditemui di sela-sela jumpa pers mengatakan jika dirinya bukannya tidak ingin membeberkan angka tersebut, namun pihaknya terikat dengan aturan yang ada.
"Dalam aturan mainnya, angkat dukungan tidak boleh kita beberkan. Aturan itu harus dihormati dan diikuti semua peserta, dan kalau melanggar Komodo bisa didiskualifikasi,” tambahnya.
Masih pada kesempatan yang sama, Jusuf Kalla juga berterima kasih pada media yang mendukung dan memberi pemahaman pada masyarakat. "Saya berterima kasih pada seluruh operator yang mendukung SMS ke Rp1," katanya.
Seperti diketahui, perjalanan Komodo di ajang keajaiban alam dunia tidaklah mulus. Diwarnai ketegangan wakil pemerintah dan penyelenggara New7Wonders. Di saat-saat akhir kampanye, yang muncul justru kontroversi.
Sejumlah pejabat, terutama Dubes RI untuk Swiss, Djoko Susilo menuding New7Wonders abal-abal. Belakangan, tudingan sebagai perusahaan bangkrut yang dilontarkan.
Namun, Jusuf Kalla justru berterima kasih. "Saya berterima kasih pada pengkritik, yang nyeleneh, dan memandang enteng arti bangsanya," katanya. "Karena dengan itu memberi emosi yang luar biasa sehingga masyarakat mendukung."
Dia menambahkan, manfaat terpilihnya Komodo untuk masyarakat, terutama warga Nusa Tenggara Timur (NTT). "Komodo sendiri tidak tahu mereka menang, tapi yang mengambil manfaat adalah masyarakat sekitarnya," kata dia. (fmc/ars)